Blog Deniededen

Flamboyan68 - Sound Card merupakan satu dari komponen multimedia yang harus tersedia sebagai salah satu perangkat/hardware penting sebuah komputer.

Sound card dan orang selalu menyebutnya kartu suara, mempunyai bentuk seperti lempengan PCB yang fungsinya mengolah dan juga menghasilkan suara. 

Sound card adalah salah satu perangkat/hardware periferal yang terkoneksi secara langsung pada slot ISA atau pada PCI dalam motherboard, sehingga komputer dapat melakukan input, proses dan output berupa suara (sound).

Jenis ini sudah terpasang langsung pada motherboard berupa chipset serta untuk kinerjanya masih memerlukan bantuan prosesor. Sound card ini bisa kita jumpai di hampir semua motherboard. Apabila kita hanya memerlukan sound card untuk mendengarkan musik, maka sound card on board bisa menjadi pilihan terbaik.

Jenis ini dipasangkan ke slot PCI pada motherboard. Jadi sound card ini mempunyai kelebihan yang terletak pada kualitas yang dapat dihasilkan. Apabila kita hanya menggunakan untuk keperluan standar seperti mendengarkan musik, maka sound card ini terlalu mahal. Akan tetapi bila digunakan untuk merekam suara atau bermain game, maka sound card PCI ini cocok untuk jadi pilihan

Yang perlu untuk kita ketahui mengenai sound card adalah :

Bagi anda yang akan merakit komputer dalam membeli motherboard sebaiknya didalamnya sudah terpasang perangkat/hardware sound card.

Flamboyan68 - Short Message Services (SMS) adalah sebuah layanan pengiriman pesan yang berbentuk teks yang umumnya dikirim antar perangkat seluler bergerak yang berbasis digital (GSM, GPRS, DAMPS, CDMA, UMTS, EDGE dll).

Salah satunya layanan SMS gmail yang dapat mengirim dan menerima sms secara gratis ke beberapa operator  telekomunikasi terbesar di indonesia seperti Telkomsel, Indosat, Esia, XL, Axis dll).

Fasilitas SMS Gmail ini tidak hanya dapat mengirim dan menerima SMS di dalam negeri saja akan tetapi dari luar negeri pun bisa. Ini adalah hal yang luar biasa dan tentunya keren yang di berikan oleh fasilitas Gmail yang tentunya aflikasi ini berguna dan gratis.  

Pada awalnya layanan Kirim SMS via Gmail ini hanya bisa dipakai untuk nomor-nomor Amerika Serikat (+1) saja. Tetapi, Google sudah membukanya di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Ghana, Israel, Malawi, Nigeria, Zambia, Uganda, Tanzania, Arab Saudi, Senegal, Palestina, hingga Kenya.

Untuk Indonesia, layanan Kirim SMS via Gmail ini baru di dukung oleh dua operator, yaitu Telkomsel dan Indosat, dengan kuotanya SMS dibatasi 40 SMS per hari. Hal ini Google sangat membantu pelanggan, terlebih bagi yang kerap mengirimkan SMS internasional, yang terkenal cukup mahal, lebih mahal dari tarif SMS nasional dan update terbaru untuk Kirim SMS via Gmail ini khususnya di Indonesia telah mendukung hampir seluruh operator yang ada di Indonesia, seperti AHA, Axis, Esia, Indosat, Telkomsel, Tri, dan XL, hanya operator Smartfren yang belum didukung tapi mungkin kedepan layanan Kirim SMS via Gmail akan segera mendukung operator Smartfren.

Tarif SMS internasional Telkomsel adalah Rp 600, sementara Indosat Rp 500 per SMS, dan tarif SMS international kecuali seluruh negara di Eropa, Fiji, Papua Nugini, Senegal & Uni Emirat Arab dikenakan biaya Rp1.200 per SMS. Bandingkan dengan layanan SMS in Chat di Gmail ini, tentu sangat terasa, karena layanan ini bersifat Gratis, walau dibatasi 40 SMS per hari.

Gmail sendiri sudah menyediakan 50 sms gratis setiap harinya ke setiap pengguna setia Gmail.

 Untuk lebih jelasnya dalam penggunaan fiturnya ikuti cara dan langkah di bawah ini :

 

Postingan kali ini saya meracik tulisan agak-agak konservatif sedikit hehe..soalnya judul tulisan ini membikin geli orang tapi alasan saya mengangkat judul ini karena pertama saya kurang mengenal yang namanya EULA dan tentunya menambah knowledge saya dan yang paling penting bermanfaat bagi anda itu yang terpenting.

Apa sih kepanjangan dari EULA? EULA singkatan dari End User License Agreement, merupakan lisensi yang memberikan pengguna hak untuk menggunakan software komputer dengan cara tertentu. Dan biasanya sebuah EULA digambarkan sebagai jumlah komputer pengguna yang dapat menggunakan perangkat lunak bersangkutan, bagaimana mereka dapat menggunakan perangkat lunak, dan setiap aturan hukum yang mereka terima dengan menyetujui EULA.

Sebuah EULA dapat disajikan dengan perangkat lunak dalam bentuk hard copy, biasanya berupa kertas atau stiker segel produk. Seringkali jenis EULA ini akan menjadi bentuk yang lebih terbatas lagi dari EULA yang disajikan kemudian pada komputer itu sendiri. Fisik EULA ini kadang-kadang disebut sebagai lisensi shrink-wrap, karena mereka sering berada di dalam produk. Karena ini berarti pelanggan tidak dapat benar-benar membaca lisensi sampai setelah mereka sudah membeli produk tersebut, beberapa tantangan hukum telah diajukan terhadap EULA semacam ini.
 
Bentuk yang lebih akrab dari EULA adalah EULA perangkat lunak , kadang-kadang disebut sebagai klik-wrap, mengacu pada lisensi shrink-wrap hardcopy. Biasanya lisensi ini disajikan ketika software installer dibuka. Pengguna diberikan salinan digital EULA untuk membaca, dan mereka harus setuju dengan syarat yang ada dalam rangka untuk menginstal perangkat lunak.

Dalam beberapa tahun terakhir, EULA telah menjadi lebih luas dalam lingkup hak mereka untuk melakukan mengklaim. EULA modern seringkali membatasi hak-hak pengguna dalam menyalin perangkat lunak, bahkan untuk tujuan backup, meskipun ada aturan 17 USC 117 khusus hibah yang memberi hak kepada pengguna. Perusahaan mengklaim bahwa mereka boleh melakukan ini karena aturan 17 USC 117 mengatakan bahwa pemilik berhak, dan perusahaan mengklaim bahwa mereka sebenarnya hanya menyewakan software kepada pengguna, sehingga pengguna tidak menjadi pemilik.

Sejumlah EULA juga mungkin berusaha untuk mengurangi kewajiban perusahaan pemilik dari penderitaan pengguna terhadap beberapa jenis software yang membahayakan. Yang paling mendasar, ini hanya mengatakan bahwa jika pengguna menyalahgunakan perangkat lunak sedemikian rupa maka mereka berada dalam masalah, yang mengatakan bahwa dengan menggunakan sepotong chat software untuk melanggar hukum, perusahaan yang membuat perangkat lunak tidak dapat bertanggung jawab. 

Pada tingkat berikutnya, sebuah EULA dapat mengklaim bahwa bahkan jika perangkat lunak itu sendiri rusak, seperti software akuntansi, perusahaan ini masih tidak bertanggung jawab.

Hukum EULA terus berkembang. Ini adalah daerah yang sangat peka dan banyak pengadilan pada tingkat yang lebih rendah tidak setuju. Mahkamah Agung memberi preseden sangat sedikit dalam bidang EULA, dan ketika mereka campur tangan mereka cenderung untuk melakukannya dengan hati-hati, membiarkan aturan itu sendiri menjadi warna abu-abu.  

Selesai juga deskripsi tentang EULA, semoga bermanfaat dan sampai jumpa..