Flamboyan68 - Bagian tubuh ini merupakan salah satu organ vital yang dimiliki oleh wanita dan tentunya harus mendapatkan perawatan yang ekstra istimewa atau intensif (maaf) yaitu Miss V / Vagina. Barang tentu dalam hal memilih
pembersih yang tepat, guna menghindari dari berbagai kemungkinan buruk (penyakit)
yang terjadi.
Tidak ada ruginya apabila ada perhatian khusus yang diberikan terhadap organ sensitif wanita ini, salah satunya dengan mengikuti Tips Memilih Pembersih Miss V Wanita di bawah ini sebagai langkah awal dalam hal perawatan organ vitalnya:
1. Etika Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar
Cara membasuh vagina yang tepat adalah dengan menyiramkan air dari arah depan vagina ke belakang anus dan bukan sebaliknya, lalu keringkan Miss V dengan handuk lembut atau tissu agar tidak basah.
Cara membasuh vagina yang tepat adalah dengan menyiramkan air dari arah depan vagina ke belakang anus dan bukan sebaliknya, lalu keringkan Miss V dengan handuk lembut atau tissu agar tidak basah.
2. Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat
Pemilihan cairan pembersih juga harus diperhatikan dengan memilih pembersih khusus vagina yang kadar pH-nya 3-4 (bisa dibaca pada kemasan botolnya). Dan yang terpenting hindarilah pembersih vagina dengan kadar pH yang tinggi karena akan mengakibatkan kulit kelamin menjadi keriput dan mematikan bakteri baik yang mendiami vagina.
Pemilihan cairan pembersih juga harus diperhatikan dengan memilih pembersih khusus vagina yang kadar pH-nya 3-4 (bisa dibaca pada kemasan botolnya). Dan yang terpenting hindarilah pembersih vagina dengan kadar pH yang tinggi karena akan mengakibatkan kulit kelamin menjadi keriput dan mematikan bakteri baik yang mendiami vagina.
3. Melakukan Pemeriksaan Rutin Pada Wilayah Miss V
Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan setiap saat agar bila terjadi infeksi dapat segera diketahui. Tanda-tanda bisa dideteksi bila terjadi perubahan warna di daerah sekitar Miss v (menjadi lebih merah) dan kerap kali disertai bau yang kurang sedap juga rasa gatal. Bila hal itu terjadi segeralah berkonsultasi pada ahli obstetri-ginekologi atau dokter ahli kulit dan kelamin.
Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan setiap saat agar bila terjadi infeksi dapat segera diketahui. Tanda-tanda bisa dideteksi bila terjadi perubahan warna di daerah sekitar Miss v (menjadi lebih merah) dan kerap kali disertai bau yang kurang sedap juga rasa gatal. Bila hal itu terjadi segeralah berkonsultasi pada ahli obstetri-ginekologi atau dokter ahli kulit dan kelamin.
4. Pemilihan Bahan Katun Untuk Celana Dalam
Memilih bahan pada celana dalam sebaiknya mengunakan bahan Katun karena katun dapat menyerap keringat dengan baik. Dan usahakan untuk menghindari bahan seperti nilon, karena bahan nilon memilki sifat panas yang dapat menimbulkan kelembapan yang berlebih dan bisa berakibat tumbuhnya jamur dan patogen di wilayah vagina.
Memilih bahan pada celana dalam sebaiknya mengunakan bahan Katun karena katun dapat menyerap keringat dengan baik. Dan usahakan untuk menghindari bahan seperti nilon, karena bahan nilon memilki sifat panas yang dapat menimbulkan kelembapan yang berlebih dan bisa berakibat tumbuhnya jamur dan patogen di wilayah vagina.
5. Hindari Memakai Bedak Pada Vagina
Partikel halus yang terkadung pada bedak mudah sekali terselip didalam vagina dan bisa mengakibatkan timbulnya jamur di area sensitif itu.
Partikel halus yang terkadung pada bedak mudah sekali terselip didalam vagina dan bisa mengakibatkan timbulnya jamur di area sensitif itu.
6. Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat
Keringat merupakan “santapan nikmat” bagi jamur di area vagina, maka dari itu hindarilah memakai celana yang terlalu ketat. Jika memanga ingin mengenakan celana ketat, usahakan untuk tidak memakainya seharian dan segeralah ganti pakaian yang longgar setibanya di rumah.
Keringat merupakan “santapan nikmat” bagi jamur di area vagina, maka dari itu hindarilah memakai celana yang terlalu ketat. Jika memanga ingin mengenakan celana ketat, usahakan untuk tidak memakainya seharian dan segeralah ganti pakaian yang longgar setibanya di rumah.
7. Penggunaan Pantyliner
Penggunaan pantyliner setiap hari sangat tidak dianjurkan karena selain dapat menimbulkan jamur, juga bisa menghalangi sirkulasi udara pada daerah vagina. Bila terpaksa menggunakan, sebaiknya pantyliner diganti setiap habis buang air kecil atau buang air besar.
Penggunaan pantyliner setiap hari sangat tidak dianjurkan karena selain dapat menimbulkan jamur, juga bisa menghalangi sirkulasi udara pada daerah vagina. Bila terpaksa menggunakan, sebaiknya pantyliner diganti setiap habis buang air kecil atau buang air besar.
8. Pemilihan Pembalut yang Tepat
Dalam pemilihan pembalut, sebaiknya pilihlah pembalut yangberdaya serap tinggi dan permukaan yang lembut, agar dapat mengurangi iritasi pada daerah kulit vagina. Dan yang terpenting hindari pembalut yang mengandung wangi-wangian karena bagi
yang berkulit sensitif, zat kimia yang terkandung di dalamnya akan membuat vagina jadi gatal dan iritasi.
Dalam pemilihan pembalut, sebaiknya pilihlah pembalut yangberdaya serap tinggi dan permukaan yang lembut, agar dapat mengurangi iritasi pada daerah kulit vagina. Dan yang terpenting hindari pembalut yang mengandung wangi-wangian karena bagi
yang berkulit sensitif, zat kimia yang terkandung di dalamnya akan membuat vagina jadi gatal dan iritasi.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu wanita dalam hal kesehatan alat kewanitaannya.