KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) salam komando bersama Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo (kanan)
dan pejabat lama Danjen Kopassus Majyen TNI Agus Sutomo (kiri) di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur,
Jumat (24/10).(dok.metrotvnews.com)
Blog Deniededen - Prabowo Subianto menghadiri serah terima
jabatan Komandan Jenderal Kopassus dari Mayjen TNI Agus Sutomo kepada
Mayjen TNI Doni Monardo di Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta
Timur, Jumat 24 Oktober 2014.
Serah terima jabatan Danjen Kopassus dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo. Dalam
defile, Kopassus menunjukkan sebagian kekuatan persenjataan utama
mereka, seperti kendaraan taktis. Prajurit juga menunjukkan aksi terjun
payung.
Prabowo terlihat mengenakan baret merah dengan tiga bintang di
kepalanya. Mantan Danjen Kopassus ini duduk di barisan paling depan
dengan menggunakan kacamata hitam, sambil mengikuti upacara serah terima
jabatan hingga selesai. Prabowo yang berdiri di podium undangan tampak serius dengan menengadah menyaksikan atraksi tersebut.
Usai
acara, KSAD Gatot mengajak Prabowo dan para purnawirawan Jenderal untuk
berfoto bersama dengan para prajurit di lapangan upacara. Para
purnawirawan Jenderal itu di antaranya mantan KSAD Pramono Edhi Wibowo,
Endriartono Sutarto, Sutiyoso, Sintong Panjaitan dan Subagyo HS.
Photo bersama Kasad, para mantan danjen dan prajurit kopassus (dok.https://twitter.com/Gerindra)
Usai
foto bersama, Prabowo langsung dikerumuni para prajurit Kopassus.
Banyak yang meminta berfoto bersama.Setelah itu Prabowo diangkat ke atas oleh ratusan
prajurit TNI bersama Doni Monardo dan juga Agus Sutomo sebagai tanda
kehormatan dan euforia adanya pimpinan Kopassus yang baru. Prabowo dielu-elukan dan dibopong
bagaikan komandan, hingga menuju pelataran podium.
https://twitter.com/Gerindra
https://twitter.com/Gerindra
(dok.https://twitter.com/Gerindra)
Bersamaan dengan Prabowo, Mayjen Agus Sutomo dan Mayjen Doni, selaku Danjen Kopassus baru, juga dibopong para prajurit.
Diketahui,
sebelum dilantik menjadi Danjen Kopassus Doni Monardo menjabat sebagai
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang kemudian
digantikah oleh Mayjen TNI Andika Prakasa.
Prabowo Subianto bersama Danjen Kopassus yang baru Mayjen.TNI. Doni Monardo.(dok.https://twitter.com/Gerindra)
Sedangkan Danjen Kopassus sebelumnya, Mayjen TNI Agus Sutomo kini menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta.
Flamboyan68 - Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara
yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
Otoritas
Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK*).
Tujuan :
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Tugas dan Wewenang :
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:
menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku,
dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
melakukan penunjukan pengelola statuter;
menetapkan penggunaan pengelola statuter;
menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan; dan
memberikan dan/atau mencabut:
izin usaha;
izin orang perseorangan;
efektifnya pernyataan pendaftaran;
surat tanda terdaftar;
persetujuan melakukan kegiatan usaha;
pengesahan;
persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Dewan Komisioner
Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat
kolektif dan kolegial. Dewan Komisioner beranggotakan 9 (sembilan)
orang anggota yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
Susunan Dewan Komisioner terdiri atas:
seorang Ketua merangkap anggota;
seorang Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
seorang anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan Konsumen;
seorang anggota Ex-officio*) dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan
seorang anggota Ex-officio*) dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian Keuangan.
Unduh Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa keuangan (OJK) - file dalam format PDF.
Rangkuman
Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa keuangan:
BAB I Ketentuan Umum
Penjelasan tentang definisi, pengertian, serta aturan dan ketentuan yang diatur di UU Otoritas Jasa Keuangan.
BAB II Pembentukan, Status, dan Tempat Kedudukan
Penjelasan mengenai dasar hukum pembentukan, status independen, dan kedudukan OJK.
BAB III Tujuan, Fungsi, Tugas, dan Wewenang
Penjelasan mengenai tujuan pembentukan, fungsi, tugas, dan wewenang yang dimiliki OJK dalam kegiatan di sektor jasa keuangan.
BAB IV Dewan Komisioner
Penjelasan
mengenai Dewan Komisioner OJK, termasuk Struktur Dewan Komisioner,
Pengangkatan dan Pemberhentian, Penggantian Antarwaktu, serta Tugas dan
Wewenang yang dimiliki, serta Larangan.
BAB V Organisasi dan Kepegawaian
Penjelasan mengenai pembentukan organisasi dan kepegawaian di OJK.
BAB VI Perlindungan Konsumen dan Masyarakat
Penjelasan
mengenai wewenang yang dimiliki OJK dalam rangka memberikan
perlindungan kepada konsumen dan masyarakat, termasuk di dalamnya
adalah edukasi dan sosialisasi, pencegahan, serta pembelaan hukum jika
diperlukan.
BAB VII Kode Etik dan Kerahasiaan Informasi
Penjelasan
mengenai kode etik yang dimiliki OJK, serta kerahasiaan informasi yang
harus dilakukan beserta sanksi jika terjadi pelanggaran.
BAB VIII Rencana Kerja dan Anggaran
Penjelasan mengenai rencana kerja dan anggaran yang dimiliki OJK sebagai pendukung dalam melaksanakan tugasnya.
BAB IX Pelaporan dan Akuntabilitas
Penjelasan
mengenai kewajiban OJK untuk membuat laporan keuangan dan laporan
kegiatan, serta akuntabilitas dengan audit oleh Badan Pemeriksa
Keuangan.
BAB X Hubungan Kelembagaan
Penjelasan
mengenai koordinasi dan kerjasama yang dilakukan OJK dengan Bank
Indonesia dalam fungsi pengawasan perbankan, serta protokol koordinasi
di Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan dan hubungan yang
bersifat internasional.
BAB XI Penyidikan
Penjelasan mengenai wewenang khusus untuk penyidikan yang dimiliki Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan di OJK.
BAB XII Ketentuan Pidana
Penjelasan
mengenai sanksi pidana bagi pelanggar UU OJK dan bagi yang mengabaikan,
tidak memenuhi, serta menghambat pelaksanaan kewenangan OJK.
BAB XII Ketentuan Peralihan
Penjelasan
mengenai tanggal 31 Desember 2012 sebagai berlakunya fungsi, tugas, dan
wewenang OJK dalam pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan,
serta penetapan mengenai Anggota Dewan Komisioner.
BAB XIV Ketentuan Penutup
Penjelasan
mengenai dasar hukum peralihan sejumlah fungsi, tugas, dan wewenang
yang tadinya dimiliki instansi keuangan lain ke OJK.
Demikian ulasan saya secara singkat tentang Mengenal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mudah-mudahan kita bisa tahu dan faham dengan keberadaan dari lembaga ini. Semoga bermanfaat dan happy blogging!
Keterangan :*) Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan. Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.
*) Ex-officio adalah jabatan seseorang pada lembaga tertentu karena tugas dan kewenangannya pada lembaga lain. (Pasal 1 Angka 20 UU Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan).
Flamboyan68 - Gunung Halimun merupakan salah satu kawasan perlindungan dan pelestarian hutan hujan tropis terluas di Jawa Barat. Pada tahun 1992 kawasan ini ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai taman nasional. Nama Halimun diambil dari keadaan cuaca di kawasan ini, karena di pagi dan di sore hari ketenangan hutan dan pegunungan sering sekali diselimuti kabut tipis atau ‘halimun’ (dalam bhs. sunda).(http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=474&lang=id)
Taman Nasional ini ditetapkan sebagai salah satu Taman Nasional di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 282/Kpts-II/1992 tanggal 28 Pebruari 1992 dengan luas 40.000 hektar dan resmi ditetapkan pada tanggal 23 Maret 1997 sebagai salah satu unit pelaksana teknis Departemen Kehutanan.
Peta TNGH
Selanjutnya atas dasar kondisi sumber daya alam hutan yang semakin terancam rusak dan adanya desakan para pihak yang peduli konservasi alam, kawasan TNGH ditambah dengan kawasan hutan Gunung Salak, Gunung Endut dan kawasan di sekitarnya yang status sebelumnya merupakan hutan produksi terbatas dan hutan konservasi yang dikelola Perum Perutani diubah fungsinya menjadi hutan Konservasi.
Akhirnya berdasarkan surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 175/Kpts-II/2003 TNGH yang luasan awalnya 40.000 hektare menjadi 113.357 hektare dan menjadi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
( + ) Sejarah pengelolaan Kawasan;
Tahun 1924-1934; status sebagai hutan lindung dibawah pemerintah Belanda dengan Luas mencakup 39, 941 Hektar
Tahun 1935-1961; status sebagai Cagar Alam di bawah pengelolaan Pemerintah Belanda dan Republik Indonesia Djawatan Kehutanan Jawa Barat
Tahun 1961-1978; status Cagar Alam di bawah pengelolaan Perhutani Jawa Barat
Tahun 1979-1990; status Cagar Alam di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam III, sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat.
Tahun 1990-1992; status sebagai Cagar Alam dikelola oleh Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Tahun 1992-1997; Status Taman Nasional dibawah pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Tahun 1997-2003; status Taman Nasional di bawah pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun setingkat Eselon III
Tahun 2003; Status penunjukan kawasan menjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak seluas 113.357 hektar.
Peta Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH)
Secara administratif, kawasan konservasi TN Gunung Halimun –
Salak termasuk ke dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bogor dan
Sukabumi di Jawa Barat, dan Lebak di Propinsi Banten. Topografi wilayah ini
berbukit-bukit dan bergunung-gunung, pada kisaran ketinggian antara 500–2.211 m
dpl.
Puncak-puncaknya di antaranya adalah;
G. Halimun
Utara (1.929 m.dpl),
G. Ciawitali
(1.530 m.dpl),
G. Kencana
(1.831 m.dpl),
G. Botol (1.850
m.dpl),
G. Sanggabuana
(1.920 m.dpl),
G. Kendeng
Selatan (1.680 m.dpl),
G. Halimun
Selatan (1.758 m.dpl),
G. Endut
(timur) (1.471 m.dpl),
G. Sumbul
(1.926 m.dpl),
G. Salak 1
(2.211 m.dpl)
G. Salak 2
(ketinggian 2.180 m.dpl)
Jajaran puncak gunung-gunung ini acapkali diselimuti kabut (halimun),
maka dinamai demikian.
Wilayah ini merupakan daerah tangkapan air yang penting di
sebelah barat Jawa Barat. Tercatat lebih dari 115 sungai dan anak sungai yang
berhulu di kawasan Taman Nasional. Tiga sungai besar mengalir ke utara, ke Laut
Jawa, yakni Ci Kaniki dan Ci Durian (yang bergabung dalam DAS Ci Sadane), serta
Ci Berang, bagian dari DAS Ci Ujung. Sementara terdapat 9 daerah aliran sungai
penting yang mengalir ke Samudera Hindia di selatan, termasuk di antaranya
Cimandiri (Citarik, Cicatih), Citepus, Cimaja, dan Cisolok. Sungai-sungai ini
mengalir melintasi wilayah Bogor, Tangerang, Rangkasbitung, Bayah dan
Palabuhanratu.
Kawasan TN Gunung Halimun – Salak memang merupakan daerah yang
basah. Curah hujan tahunannya berkisar antara 4.000–6.000 mm, dengan bulan
kering kurang dari 3 bulan di antara Mei hingga September. Iklim ini
digolongkan ke dalam tipe A hingga B menurut klasifikasi curah hujan Schmidt
dan Ferguson. Suhu bulanannya berkisar antara 19,7–31,8°C, dan kelembaban
udara rata-rata 88%. (http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Halimun_Salak)
Sisi Lain Hutan TNGH
Kekayaan hayati kawasan taman nasional ini telah lama menarik
perhatian para peneliti, dalam dan luar negeri. Banyak catatan telah dibuat,
terutama setelah status kawasan ditingkatkan menjadi taman nasional, dan banyak
pula yang telah diterbitkan, khususnya semasa masih bernama TN Gunung Halimun.
Informasi berikut ini masih merujuk pada hasil-hasil penelitian di TN Gunung
Halimun tersebut, terkecuali apabila disebutkan lain.
(+) Vegetasi dan flora
Hutan Tutupan di Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) ini
dapat digolongkan atas 3 zona vegetasi :
Zona perbukitan
(colline) hutan dataran rendah, yang didapati hingga ketinggian
900–1.150 m dpl.
Zona hutan
pegunungan bawah (submontane forest), antara 1.050–1.400 m dpl; dan
Zona hutan
pegunungan atas (montane forest), di atas elevasi 1.500 m dpl.
Keanekaragamannya cenderung berkurang dengan bertambahnya
ketinggian. Dua petak coba permanen, masing-masing seluas 1 ha, di zona
submontana ditumbuhi 116 dan 105 spesies pohon. Sementara satu plot lagi dengan
luas yang sama di zona montana didapati hanya berisi 46 spesies pohon.
Catatan sementara mendapatkan lebih dari 500 spesies tumbuhan,
yang tergolong ke dalam 266 genera dan 93 suku, hidup di kawasan konservasi
ini. Hasil ini diduga masih jauh di bawah angka yang sesungguhnya, mengingat
bahwa TN Gede Pangrango yang berdekatan dan mirip kondisinya, namun luasnya
kurang dari sepertujuh TNGHS, tercatat memiliki 844 spesies tumbuhan berbunga.
Apalagi penelitian di atas belum mencakup wilayah-wilayah yang ditambahkan
semenjak 2003.
Penelitian pada zona perbukitan di wilayah Citorek mendapatkan
91 spesies pohon, dari 70 marga dan 36 suku. Suku yang dominan adalah Fagaceae
( suku anggota tumbuhan berbunga-suku pasang-pasangan), yang diwakili oleh 10
spesies dan 144 (dari total 519) individu pohon; diikuti oleh Lauraceae, yang
diwakili oleh 9 spesies dan 26 individu pohon. Jenis-jenis yang memiliki nilai
penting tertinggi, berturut-turut adalah ki riung anak atau ringkasnya ki anak
(Castanopsis acuminatissima), pasang parengpeng (Quercus oidocarpa),
puspa (Schima wallichii), saketi (Eurya acuminata), dan rasamala
(Altingia excelsa). Jenis-jenis tersebut selanjutnya membentuk tiga tipe
komunitas hutan yang terbedakan di lapangan, yakni tipe Castanopsis acuminatissima
– Quercus oidocarpa; Schima wallichii – Castanopsis acuminatissima,
dan Schima wallichii – Eurya acuminata.
Kantong Semar (Nepenthes gymnamphora)
Anggrek Gastrochilus sororius
Jamur Phosphor (glowing mushrooms) yang berpendar di malam hari
Dua plot permanen yang dibuat pada hutan submontana di
ketinggian 1.100 m dpl., yakni dekat Stasiun Riset Cikaniki dan di gigir utara G.
Kendeng, berturut-turut didominasi oleh rasamala (A. excelsa) dan ki
anak (C. acuminatissima). Sedangkan plot permanen pada hutan montana di
bawah puncak G. Botol pada elevasi 1.700 m dpl, didominasi oleh pasang Quercus
lineata. Hutan montana di atas 1.500 m dpl. umumnya dikuasai oleh
jenis-jenis Podocarpaceae, seperti Jamuju- kayu embun/cemba-cemba) (Dacrycarpus
imbricatus), Ki Bima (Podocarpus blumei) dan Ki Putri (P.
neriifolius). Di taman nasional ini juga didapati sekurang-kurangnya 156
spesies anggrek; diyakini jumlah ini masih jauh di bawah angka sebenarnya
apabila dibandingkan dengan kekayaan anggrek Jawa Barat yang tidak kurang dari
642 spesies. (http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Halimun_Salak)
(+) Fauna
Hutan-hutan primer dan pelbagai kondisi habitat lainnya
menyediakan tempat hidup bagi aneka jenis margasatwa di TN Gunung Halimun –
Salak. Tidak kurang dari 244 spesies burung, 27 spesies di antaranya adalah
jenis *)endemik Pulau Jawa yang memiliki daerah sebaran terbatas. Dari
antaranya terdapat 23 spesies burung migran. Wilayah ini juga telah ditetapkan
oleh *)BirdLife, organisasi internasional pelestari burung, sebagai daerah
burung penting (IBA, important bird areas) dengan nomor ID075 (Gunung
Salak) dan ID076 (Gunung Halimun).
Macan Tutul (Panthera pardus melas) G. Halimun
Wilayah-wilayah ini terutama penting untuk
menyelamatkan jenis-jenis elang jawa (Spizaetus bartelsi), luntur jawa (Apalharpactes
reinwardtii), ciung-mungkal jawa (Cochoa azurea), celepuk jawa (Otus
angelinae), dan gelatik jawa (Padda oryzivora).
Javan_Hawk_Eagle_(Spizaetus_bartelsi)
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
Catatan sementara herpetofauna di taman nasional ini
mendapatkan sejumlah 16 spesies kodok, 12 spesies kadal dan 9 spesies ular.
Daftar ini kemudian masing-masing bertambah dengan 10, 8, dan 10 spesies,
berturut-turut untuk jenis-jenis kodok, kadal, dan ular. Namun demikian, daftar
ini belum lagi mencakup jenis-jenis biawak dan kura-kura yang hidup di sini.
Lutung(Trachypithecus auratus)
Owa Jawa (Hylobates moloch)
Mamalia terdaftar sebanyak 61 spesies. Di antaranya termasuk
jenis-jenis langka seperti macan tutul jawa (Panthera pardus melas), owa
jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis aygula), lutung budeng
(Trachypithecus auratus), dan juga ajag (Cuon alpinus). (http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Halimun_Salak)
(+) Pengelolaan TNGH
Dilihat dari bentuk kawasannya, Taman Nasional Gunung Halimun
Salak berbentuk seperti bintang atau jemari, sehingga batas yang mengelilingi
kawasan taman nasional ini menjadi lebih panjang. Pengelolaan kawasan seperti
ini lebih sulit dibandingkan dengan pengelolaan kawasan yang berbentuk relatif
bulat. Apalagi di dalamnya terdapat beberapa enklave berupa perkebunan,
permukiman masyarakat tradisional serta beberapa aktivitas pertambangan emas,
pembangkit energi listrik panas bumi dan pariwisata. Termasuk pula
permukiman-permukiman masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul.
Banyak para petani tradisional maupun pendatang sudah tinggal
di wilayah ini sebelum kawasan ini ditetapkan sebagai areal konservasi.
Sehingga menjadi tantangan pengelola, para pihak dan masyarakat lokal dalam
mengembangkan model pengelolaan kawasan TNGHS yang lebih kolaboratif dan
berkelanjutan.(http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Gunung_Halimun_Salak)
(+) Lokasi / Objek yang menarik di TNGH
Objek wisata air terjun / curug di taman nasional ini sangat banyak diantaranya; curug Cimantaja, Curug Piit, Curug Cipamulaan, Curug Cihanyawar, Curug Citangkolo.
Air Terjun/Curug Cimantaja TNGH
Air Terjun/Curug Piit - TNGH
Station Penelitian Cikaniki merupakan tempat yang digunakan untuk berbagai research flora dan fauna di taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) ini. Salah satu yang menarik untuk dilihat adalah tumbuhan jamur "glowing mushrooms" yang berpendar di malam hari.
Station Research Cikaniki - TNGH
Objek wisata lainnya adalah Perkebunan Teh Nirmala yang berada dipintu masuk utama Cipeuteuy dan berada di areal Taman Nasional Gunung halimun (TNGH). Areal perkebunan teh ini berada di tengah-tengah Taman Nasional Gunung Halimun dengan luas sekitar 997 ha. Dari perkebunan ini kita bisa melakukan pengamatan atau mengamati burung elang jawa (Spizaetus bartelsi) yang melintas dan bersarang disini.
Perkebunan Teh Nirmala Areal TNGH
Akses di Areal Perkebunan Teh Nirmala-TNGH
Sisi Lain Perkebunan Teh Nirmala TNGH
Wisata Arung Jeram. Kegiatan arung jeram dilakukan di sungai Citarik dan Cicatih, sungai citarik terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Cikidang, Kab.Sukabumi Jawa Barat, sungai ini merupakan salah satu sungai yang diperhitungkan oleh penggemar arung jeram. Sungai citarik berada di bagian tenggara taman nasional. Wisata arung jeram di sungai ini merupakan daya tarik tersendiri yaitu dengan arusnya yang deras, dan juga air terjun/curug yang terdapat di kawasan ini di tambah lagi dengan lanskap alam yang asri dan sejuk. http://www.outboundindonesia.com/tag/rafting-di-sungai-citarik/
Sungai Citarik
Rafting Sungai Citarik.Image-www.outboundindonesia.com
Musim kunjungan terbaik pada bulan Juni - Agustus setiap tahunnya. (http://www.dephut.go.id/uploads/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_halimun.htm)
Gunung Batu dan Cadas Belang - Di taman nasional ini juga terdapat lokasi yang dipercaya mempunyai kekuatan spritual, dan menarik minat pengunjung untuk berziarah. Di gunung batu terdiri dari dinding batu yang terletak pada puncak bukit, sering digunakan untuk tempat ziarah. Lokasi ini berada di desa mekarjaya dengan pencapaian lokasi dengan jalan kaki sekitar 2 jam dari kampung cigadog.
Bumi Perkemahan - Salah satu kegiatan yang dapat
dikembangkan di TNGHS adalah berkemah di bumi perkemahan yang sudah
tersedia sumber air dan kamar mandi. Lokasinya terdapat di Citalahab, Cikelat, Wates, Cangkuang, Sukamantri dan Gunung Bunder.
Jalur Interpretasi ( Loop Trail ) dan Wisma Tamu Citalahab - Jalan setapak Cikaniki - Citalahab
sepanjang 3,8 km dibuat pada tahun 1997, jalur ini telah dilengkapi
dengan pal hekto meter ( HM ), papan petunjuk dan shelter. Setelah HM
15, pada jalur ini terdapat dua alternalif jalan yaitu yang langsung ke
kampung Citalahab Sentral dimana terdapat wisma tamu dan home stay yang
dikelola masyarakat lokal atau yang berputar ke perkebunan teh Nirmala
blok Citalahab Bedeng sekitar 3,8 km. Sepanjang jalur ini dapat
menikmati berbagai flora fauna menarik yang akan memberi pengalaman
baru bagi pengunjung berjalan di dalam hutan tropis.
Loop Trail di TNGH
Loop Trail di TNGH
Sumber Air Panas - Di TNGHS terdapat beberapa sumber air
panas yang masih alami seperti di Cisukarame dan di Gunung Menir,
maupun yang sudah dibuka sebagai tempat rekreasi, seperti di Gunung
Salak Endah, Cisolok dan Cipanas.
Objek wisata situs candi cibedug. Situs ini terletak di Lebak Sibedug yang masuk wilayah desa Citorek Barat, Kec. Cibeber, Kab. Lebak Provinsi Banten. Situs ini merupakan peninggalan jaman Megalitikum yang berupa menhir dan punden berundak yang berada pada areal isolasi yang oleh pemerintah di beri nama "Situs Lebak Cibedug". Punden berundak pada situs cibedug ini mempunyai sembilan teras dengan susunan batu yang berbentuk lonjong seperti menhir, kalau di situs megalitikum gunung padang susunan terasnya berjumlah lima. Situs ini terletak di lereng pasir manggu dengan -/+ 2 hektar komplek bangunan pada situs ini terdiri atas 3 bagian halaman, dengan pembagian halaman yang semakin meninggi dari sisi sebelah timur ke barat. Untuk mencapai lokasi tersebut dapat ditempuh melalui 2 jalur, yaitu : 1) Rangkasbitung – Citorek melalui Kec. Cipanas – Ciparasi Kec. Muncang kurang lebih 50 km dan berjalan kaki sekitar 12 km. 2) Rangkasbitung – Cikotok – Warungbanten – Citorek Kec. Cibeber melalui
Malingping – Bayah sekitar 170 km dan berjalan kaki sekitar 12 km.
Atraksi Budaya - Upacara tersebut diselenggarakan di
Kasepuhan Banten Kidul dengan pagelaran kesenian tradisional, mulai
dari debus, musik angklung besar hingga kesenian khas Sunda lainnya. Kegiatan adat ini adalah sebagai ungkapan rasa
syukur atas keberhasilan mereka dalam dunia pertanian salah satunya
adalah padi. Setiap tahun atraksi budaya ini digelar yaitu setiap bulan Juni -
Desember.
Acara Seren Taun
Atraksi Budaya Acara Seren Taun
Acara Seren Taun Kasepuhan
Acara Seren Taun
Canopy Trail/Canopy Walk - Jembatan gantung
yang menghubungkan antara pohon yang satu dengan pohon lainnya.
Jembatan ini merupakan salah satu pendukung kegiatan penelitian flora
dan fauna di taman ini, letaknya sekitar 200 meter dari Stasiun
Penelitian Cikaniki. Anda bisa berjalan di atas jembatan ini, dari satu
pohon ke pohon lainnya sambil mengamati satwa liar yang tinggal
di pohon. Jembatan dengan panjang 125 meter, ditopang oleh 7 pohon besar berada
di ketinggian 30 meter dari permukaan tanah. Maksimal jumlah orang yang
bisa di tanggung kanopi adalah 5 orang sehingga bila lebih dari 5 orang
harus bergantian.
Canopy Trail (jembatan Gantung) - TNGH
Canopy Trail (jembatan Gantung) - TNGH
Canopy Trail (jembatan Gantung) - TNGH
Salah satu kegiatan utama yang dilakukan Kampung Halimun adalah program
pengembangan wisata kampung di sekitar Taman Nasional Gunung
Halimun-Salak. Model ini dikembangkan dengan sebuah semangat untuk
memberikan ruang manfaat ekologi hutan bagi masyarakat setempat.
Masyarakat diposisikan sebagai pengelola secara langsung atas
paket-paket wisata yang dikembangkan. Hingga saat ini, pengembangan
model tersebut terdapat di 2 kampung, yaitu Kampung Citalahab dan
Kampung Sukagalih.(http://kampunghalimun.blogspot.com/p/wisata-kampung.html)
Kampung Sukagalih
Kampung
Sukagalih berada di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat. Kampung ini berada di sebelah timur Taman
Nasional Gunung Halimun-Salak, dan merupakan salah satu kampung yang
berbatasan langsung dengan kawasan hutan taman nasional yang
menghubungkan Gunung Halimun dan Gunung Salak.
Masyarakat Kampung
Sukagalih mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, dengan
memanfaatkan tanah untuk bertanam padi dan sayuran.
Sebagai upaya untuk menunjang
kelestarian Taman Nasional, penduduk kampung Sukagalih memanfaatkan
kawasan hutan dan kampung untuk kegiatan wisata dan berkemah, kegiatan
tersebut dikelola secara bersama, dalam wadah kelompok dengan nama
KOPEL (Kelompok Pelestari Alam). Kelompok ini telah membuktikan
pengelolaan hutan yang lestari, adil dan berkelanjutan, salah satunya
dengan melakukan rehabilitasi hutan yang bekerjasama dengan lembaga
non-pemerintah dan Balai Taman Nasional Gunung Halimun–Salak.
Pengelola wisata kampung
Sukagalih menyediakan fasilitas sederhana untuk menginap berupa paket
akomodasi seperti homestay. Makanan khas kampung dan kegiatan wisata
berupa atraksi alam, penanaman pohon jenis endemik dan atraksi kegiatan
masyarakat kampung dalam mengelola lahan pertanian dan menjaga hutan.
Kampung Citalahab
Kampung
Citalahab merupakan kampung yang berada di ujung timur Kabupaten
Bogor. Secara administratif wilayahnya berada di Desa Malasari,
Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa barat.
Kampung ini berada
diantara perbatasan perkebunan teh Nirmala dan kawasan Taman Nasional
Gunung Halimun-Salak. Sebagian besar penduduk kampung Citalahab
bermata pencaharian sebagai karyawan perkebunan teh. Di sela waktunya
penduduk Citalahab juga mengelola lahan pertanian berupa sawah dan
ladang.
Sebagai alternatif ekonomi,
masyarakat Citalahab memanfaatkan keindahan dan kelestarian Taman
Nasional Gunung Halimun-Salak dengan mengelola kegiatan wisata.
Pengelolaan kegiatan dilakukan dengan cara berkelompok, yang disebut
dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM Warga Saluyu). Hasil dari
pengelolaan kegiatan wisata sebanyak 30% dialokasikan untuk kepentingan
sosial, pendidikan dan keamanan dan ketertiban, yang selanjutnya
dikelola oleh pemerintah desa.
Fasilitas kampung merupakan
aset kelompok yang kemudian dikelola menjadi sarana akomodasi
(homestay) bagi pengunjung. Pengelola menyediakan kegiatan wisata
berupa atraksi alam dan atraksi kegiatan sehari-hari masyarakat kampung
dalam bekerja sebagai karyawan perkebunan teh, dan pengelolaan lahan
pertanian.(http://kampunghalimun.blogspot.com/p/wisata-kampung.html)
(+) Cara pencapaian lokasi :
Akses ke Taman Nasional Gunung Halimun
Peta Lokasi TNGH
Bogor/Sukabumi - Parungkuda - Kabandungan,
50 km (± 1,5 jam),
Bogor - Cisangku, 50 km (± 2,5 jam),
Rangkasbitung - Bayah - Ciparay, 186 km (± 6 jam).
(+) Letak dan Keadaan Fisik TNGH
Letak Kabupaten
Bogor, Kabupaten Sukabumi
(Provinsi Jawa Barat) dan
Kabupaten Lebak (Provinsi Banten)
Temperatur udara Rata-rata 30° C
Curah hujan 4.000 - 6.000 mm/tahun
Ketinggian tempat 500 – 1.929 meter dpl
Letak geografis 6°37’ - 6°51’ LS, 106°21’ - 106°38’ BT
Semoga kondisi Taman Nasional Gunung Halimun Salak akan tetap
lestari supaya berkah bagi semua mahluk yang hidup di dalamnya dan barokah bagi
masyarakat sekitar kawasan dan masyarakat luas pada umumnya.
" Tips untuk mengunjungi Taman Nasional Gunung Halimun ". http://www.wildlifeindonesia.com/index.php/component/content/article/35-eksploflona/76-warnawarnihidupanliartnghs
TIPS KE TNGHS
Tidak
ada angkutan umum yang bisa mencapai TNGHS. Jika terpaksa memakai
angkutan umum, kita bisa naik bis jurusan Sukabumi dan turun di
Parungkuda. Dari Parungkuda ada angkutan kota sampai Kabandungan, dan
dari Kabandungan bisa memakai jasa para pengojek motor untuk mengantar
kita ke TNGHS.
Jika
membawa kendaraan pribadi, bisa lewat Parungkuda atau lewat jalur
Bogor-Leuwiliang-Nanggung-TNGHS. Tapi siapkan mobil dengan gardan ganda
atau yang mempunyai ground clrearance tinggi.
Untuk
bisa benar-benar menikmati warna-warni hidupan liar di TNGHS, juga
keramah-tamahannya paling tidak kita harus menginap semalam. Pilihan
menarik adalah menginap di Citalahab Bedeng. Kita bisa menginap di di
rumah-rumah penduduk yang memang sudah disiapkan untuk menerima para
wisatawan. Makan malam dan makan pagi, juga kudapan akan disiapkan oleh
mereka dengan membayar harga yang pantas.
Untuk
berkeliling Taman Nasional, sebaiknya membawa pemandu lokal yang bisa
diambil dari Citalahab Bedeng. Tarifnya adalah Rp 150.000 per hari.
Pemandu ini akan membawa kita menikmati warna-warni hidupan liar di
TNGHS. Dan mereka umumnya mengerti flora-fauna di kawasan ini.
Sumber : (http://www.wildlifeindonesia.com/index.php/component/content/article/35-eksploflona/76-warnawarnihidupanliartnghs)
Keterangan :
*)Hutan primer (primary forest) adalah hutan
yang telah mencapai umur lanjut dan ciri struktural tertentu yang
sesuai dengan kematangannya; serta dengan demikian memiliki sifat-sifat
*)ekologis yang unik. Pada umumnya hutan primer berisi pohon-pohon
besar berumur panjang, berseling dengan batang-batang pohon mati yang
masih tegak, tunggul, serta kayu-kayu rebah. Robohnya kayu-kayu
tersebut biasa membentuk celah atau rumpang tegakan, yang memungkinkan
masuknya cahaya matahari ke lantai hutan, dan merangsang pertumbuhan *)vegetasi lapisan bawah. Hutan primer yang minim gangguan manusia biasa disebut hutan perawan.
Hutan sekunder adalah hutan-hutan yang merupakan hasil regenerasi (pemulihan) setelah
sebelumnya mengalami kerusakan ekologis yang cukup berat; misalnya
akibat pembalakan, kebakaran hutan, atau pun bencana alam.
Hutan sekunder umumnya secara perlahan-lahan dapat pulih kembali
menjadi hutan primer, yang tergantung pada kondisi lingkungannya, akan
memakan waktu beberapa ratus hingga beberapa ribu tahun lamanya.(http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_primer)
Keterangan :*) Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme (kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup)Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
Keterangan :*) VegetasiVegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.(http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi)
Keterangan : *) Endemik - Endemisme dalam ekologi adalah gejala yang dialami oleh organisme untuk menjadi unik pada satu lokasi geografi tertentu, seperti pulau, lungkang (niche), negara, atau zona ekologi
tertentu. Untuk dapat dikatakan endemik suatu organisme harus ditemukan
hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan di tempat lain. Contohnya
adalah jalak bali, hanya ditemukan di Taman Nasional Bali Barat di Pulau Bali. Faktor fisik, iklim, dan biologis dapat menyebabkan endemisme. Sebagai misal, babi rusa menjadi endemik karena isolasi geografi yang dialaminya dan tantangan ruang hidupnya di Pulau Sulawesi menyebabkan ia menjadi berbentuk khas.(http://id.wikipedia.org/wiki/Endemik)
Keterangan : *)BirdLife International (dulu bernama International Council for Bird Preservation) adalah organisasi konservasi international yang bergiat dengan keterlibatan masyarakat untuk melindungi semua jenis burung di dunia dan habitatnya. Organisasi ini adalah federasi konservasi global dengan jaringan internasional lebih dari 100 rekan organisasi, termasuk Burung Indonesia, RSPB, Gibraltar Ornithological & Natural History Society (GONHS), National Audubon Society, Bombay Natural History Society, Birds Australia, Royal Forest and Bird Protection Society of New Zealand, Nature Seychelles, Malaysian Nature Society, dan BirdWatch Ireland.(http://id.wikipedia.org/wiki/BirdLife_International)
Keterangan : *)Enklave atau daerah kantong adalah negara/bagian negara yang dikelilingi oleh wilayah suatu negara lain.(http://id.wikipedia.org/wiki/Enklave)
Keterangan :
*)Kasepuhan Banten Kidul adalah kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda yang tinggal di sekitar Gunung Halimun, terutama di wilayah Kabupaten Sukabumi sebelah barat hingga ke Kabupaten Lebak, dan ke utara hingga ke Kabupaten Bogor. Kasepuhan (bhs sunda. sepuh, tua) menunjuk pada adat istiadat lama yang masih dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat Kasepuhan Banten Kidul melingkup beberapa desa
tradisional dan setengah tradisional, yang masih mengakui kepemimpinan
adat setempat. Terdapat beberapa Kasepuhan di antaranya adalah
Kasepuhan Ciptagelar, Kasepuhan Cisungsang, Kasepuhan Cisitu, Kasepuhan
Cicarucub, Kasepuhan Citorek, serta Kasepuhan Cibedug. Kasepuhan Ciptagelar sendiri melingkup dua Kasepuhan yang lain, yakni Kasepuhan Ciptamulya dan Kasepuhan Sirnaresmi.
Pemimpin adat di masing-masing Kasepuhan itu digelari Abah, yang
dalam aktivitas pemerintahan adat sehari-hari dibantu oleh para pejabat
adat yang disebut baris kolot (Sd. kolot, orang tua; kokolot,
tetua). Kasepuhan Ciptagelar kini dipimpin oleh Abah Ugi, yang
mewarisinya dari ayahnya, Abah Anom, yang meninggal dunia pada tahun
2007. Wilayah pengaruh kasepuhan ini di antaranya meliputi desa-desa Sirnaresmi dan Sirnarasa di Sukabumi. Sementara Kasepuhan Cisungsang berlokasi di Desa Cisungsang wilayah Lebak dipimpin oleh Abah Usep.
Salah satu ritual adat tahunan Kasepuhan yang selalu menarik minat masyarakat adalah upacara Seren Taun; yang sesungguhnya adalah pernyataan syukur warga Kasepuhan atas keberhasilan panen padi.
Apabila anda ingin mendapatkan artikel terbaru dari blog flamboyan68 lewat pesan email gratis. Silahkan tulis alamat email anda di kotak yang tersedia bawah ini