Posted by Denie Deden_Nz
- Masjid Qubbah As Sakhrah / Dome of the Rock di Yerusalem, Palestina
Masjid
Qubbah As Sakhrah atau di kenal dengan Dome of the Rock dibangun
pada sekitar tahun 690M oleh Abdul Malik bin Marwan yang merupakan
salah satu raja dalam bani Umayah dan kemudian diikuti dengan
pembangunan Masjidil Aqsha yang selesai pada tahun 710M.
Masjid
ini dahulu-mungkin juga sampai sekarang- di anggap sebagai masjid
Al Aqsha. Klarifikasi hal ini dapat di lihat pada blog Harry Sufehmi.
Sebagian orang juga menganggap bangunan ini bukanlah masjid
melainkan hanya tumpukan batu besar.
- Masjid Suneri, Lahore, Pakistan
Masjid Suneri memiliki 3 kubah emas. Satu kubah
utama, 2 lainnya di sisi kanan dan kiri. Masjid ini didirikan oleh
Nawab Syed Bhikari Khan, anak Wakil Gubernur Lahore pada tahun 1753
M.
- Masjid Sultan Singapura
Lain halnya di Singapura.
Seberapapun besar masjid dibangun di sini, tak 1 dB-pun bunyi adzan
boleh dilantunkan. “Menganggu ketenangan,†kata seseorang.
Meski muslim perlu pengingat sholat yang unik seperti adzan, tapi
karena pemerintah tidak memahami esensi “adzan†maka adzan
dilarang bunyi. Karena minoritas maka muslim di Singapura diam
saja. Bergeming. Diam juga pilihan dan mereka membunyikan adzan
lewat speaker dalam ruangan masjid saja: tak sampai keluar.
Satu-satunya (mungkin) masjid
yang boleh membunyikan adzan adalah masjid Sultan di sekitar Arab
Street. Masjid Sultan adalah masjid tertua kedua di Singapura dan
dikategorikan national heritage. Oleh sebab itu, ia mendapat
perkecualian.
- Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin Brunei
Brunei memiliki 2 masjid yang berkubah emas. Masjid
Sultan Omar Ali Saifuddin adalah yang didirikan pertama kali. Mulai
digunakan tahun 1958, masjid ini terletak di tengah danau buatan
yang bersih. Kubahnya terbuat dari emas 24 karat. Biaya
pembangunannya menghabiskan USD 5 juta. Pada zamannya, Masjid
Sultan Omar Ali diperhitungkan sebagai salah satu bangunan terindah
di dunia.
- Masjid Dian Al Mahri di Depok, Indonesia
Masjid dengan kubah emas yang terbaru adalah
Masjid Dian Al Mahri yang letaknya di Depok, Jawa Barat, tepatnya
di Jalan Meruyung, Kelurahan Limo, Kecamatan Cinere, Depok. Masjid
ini mulai di bangun pada tahun 1999, dan di resmikan pada bulan
April tahun 2006. Masjid ini merupakan milik pribadi dari Hajjah
(Hj) Dian Djurian Maimun Al-Rasyid,seorang pengusaha dari Serang,
Banten dan pemilik Islamic Center Yayasan Dian Al-Mahri.
Masjid ini luas bangunannya
mencapai 8.000 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 70
hektare. Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi
arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret
(menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan
dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri
keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk
berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x
57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret)
berbentuk segi enam, yang melambangkan rukun iman, menjulang
setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu
yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya
terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya
mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di
Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya
dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari
Italia.
Pada bagian interiornya, ada
pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala
ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan
unsur utama warna krem. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang
diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu
yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang
pengerjaannya digarap ahli dari Italia.
Di sekitar masjid dibuat
taman dengan penataan yang apik dan detail. Selain taman, juga
dibangun rumah tinggal sang pendiri masjid dan gedung serbaguna yang
menjadi tempat istirahat para pengunjung .Sedangkan untuk parkir,
disiapkan lahan seluas 7.000 meter persegi yang mampu menampung
kendaraan 300 bus atau 1.400 kendaraan kecil. Untuk mencapai lokasi ini cukup
mudah dapat digunakan angkutan umum dari terminal depok ( nomor
03) yang menuju parung bingung. Dari sini bisa menggunakan ojek
menuju jalan Meruyung.
0 Response to "Masjid-Masjid Kubah Emas Di Dunia"
Post a Comment