Flamboyan68 - Berbincang tentang seputar pornografi memang tidak ada habisnya dan selalu menarik untuk jadi bahan obrolan orang yang sudah cukup umur pada khususnya. Dimana pornografi terus mewabah, seperti halnya rokok yang terlebih dengan perkembangan teknologi informasi seperti tersedianya layanan internet yang bisa di jangkau oleh semua kalangan dan sulit untuk dilakukannya sensor.
Terlebih lagi hal ini menimpa terhadap
seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI yang tentunya terhormat sempat-sempatnya tertangkap basah sedang mengakses sebuah film porno saat sidang. Dibalik pesona
pornografi/film porno) tersebut ternyata menyimpan sejumlah fakta
rahasia yang bila apabila dikemukakan bisa menghancurkan fantasi para pecandunya.
Pornografi merupakan salah satu usaha online yang
sangat besar dan jutaan orang mengakses situs-situs porno di internet. Sejak dulu hingga sekarang pornografi sudah menjadi sumber masalah
mental nomer 1 (satu) di dunia. Bukan rahasia lagi dimana untuk
mengakses situs-situs porno bukanlah hal yang sulit untuk diakses ribuan link yang menjadi sumber atau jalan ke situs-situs porno itu.
Kembali ke topik pembahasan, ternyata tidak seperti yang telah dibayangkan
sebelumnya dibalik pembuatan film porno tersebut muncul
beberapa fakta yang cukup mengejutkan dan jarang terekspose ke publik.
Film porno tidaklah sehebat atau seheboh seperti dalam filmnya, dimana para artisnya mengalami hal semacam pressure/tekanan dalam menjalani proses pembuatan film tersebut. Berikut ini ada beberapa fakta tentang pembuatan film porno :
1. Artis porno mutlak berbohong kalau
mereka mengatakan menikmati pembuatan film porno yang mereka perankan. Walau
artis wanita bisa dibayar 10x lipat dari pemeran pria tapi dalam proses
pembuatan film porno bisa berlangsung 18 jam sehari untuk menghemat
budget dan dalam sehari mereka bisa shoting utk 3 s/d 4 scene berbeda.
2. Setiap scene nya bisa berlangsung
berjam-jam tergantung dari apa aktornya bisa tampil sesuai dengan
harapan sang sutradara atau artis yg harus istirahat dulu karena
rasa sakit saat melakukan adegan hardcore. Seperti adegan penetrasi (maaf) dari anus yg
seringkali harus dihentikan karena ada yg seharusnya tidak boleh tampil.
3. Saat menunggu scene berikutnya
biasanya artis porno menghabiskan waktu di restroom untuk minum minuman
keras atau pake narkoba biar bisa ngurangin rasa malu dan sakit dalam
adegan berikutnya. Untuk diketahui di industri film porno test yang
wajib dilakukan untuk tiap aktor & artis adalah test HIV (sebulan
sekali) sedangkan test drugs tidak ada.
4. Situasi saat shooting film porno
sangat menyiksa baik secara fisik maupun mental khususnya untuk artis
wanita karena 12 – 18 orang berdiri dibalik layar, mulai dari sutradara
& asistennya, fans berat yg dapet hadiah nonton langsung sampai
tukang lampu dan fotografer yg punya hak untuk mem freeze adegan
tertentu agar bisa diambil angle foto yg terbaik.
5. Artis porno adalah pembohong
profesional karena kalau mereka menceritakan kenyataan sebenarnya maka akan
menghancurkan fantasi para penggemar/pecandu dan
sekaligus menghancurkan karir mereka. Dan disinilah ironisnya
karena sudah terbiasa berbohong para artis film porno biasanya malah
punya kemampuan akting yg lebih baik dari kebanyakan bintang hollywood.
Menurut salah satu
berita di Los Angeles yang dilansir langsung oleh petugas kesehatan
di Los Angeles, Amerika Serikat, pada surat kabar harian LA Times
menyatakan bahwa ternyata sedikitnya ada 16 orang bintang film porno
positif terinfeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia,
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam kurun waktu lima tahun
belakangan. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa industri hiburan tersebut tidak melindungi para artisnya dari penyebaran penyakit menular
seksual tersebut.
Tidak seperti yang diperkirakan, dari beberapa fakta tadi yang telah dipaparkan diatas kita bisa menarik
kesimpulan bahwa ternyata profesi sebagai artis porno merupakan suatu
pekerjaan yang sangat sulit dan penuh tekanan. Profesi ini pada dasarnya
bukanlah sebuah profesi yang didasari karena hobi atau semacamnya,
melainkan karena suatu keterpaksaan. Suatu pilihan yang sulit memang,
mereka (para artis, khusunya artis wanita) sama sekali tidak merasa
nyaman dengan pekerjaannya itu. Para
artis pekerja tersebut terus menerus tereksploitasi oleh para pemilik
modal/pemilik usaha bisinis porno dan juga merasa terasingkan dengan
pekerjaannya sendiri.
Janganlah melihat sesuatu dari luarnya
saja karena tidak jarang justru nilai-nilai yang lebih substansial
berada jauh didalamnya. Begitu juga dalam realitas film porno. Dari sini
setidaknya kita mengetahui bahwa ternyata film porno itu bisa kita
sebut sebagai fasilitas entertainment/hiburan yang menyakitkan, jadi apakah kita
akan tetap terus menonton entertainment menyakitkan ini. layak untuk di pertimbangkan.??